HAKI (Hak Kekayaan Intelektual)

Gambar
Pengertian HAKI Kekayaan Intelektual (KI) merupakan hasil pemikiran berupa ide atau gagasan yang diwujudkan atau diekspresikan dalam bentuk penemuan, karya ilmu pengetahuan sastra dan seni, desain, simbol /tanda tertentu, kreasi tata letak komponen semikonduktor maupun varietas hasil pemuliaan. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak eksklusif yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Secara sederhana HAKI mencakup Hak Cipta, Hak Paten dan Hak Merk.  Namun jika dilihat lebih rinci HAKI merupakan bagian dari benda, yaitu benda tidak berwujud (benda imateriil). Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) termasuk dalam bagian hak atas benda tak berwujud (seperti paten, merek, dan hak cipta). Hak Atas Kekayaan Intelektual sifatnya berwujud, berupa informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sastra, keterampilan dan sebagainya yang tidak mempunyai bentuk tertentu. Jenis Hak Kekayaan Intelektual Hak Cipta. Hak Kekayaan Industri, meliputi:

MENGENAL IP ADDRESS, SUBNET MASK, DEFAULT GATEWAY DAN DNS

A. Pengertian IP Address

IP Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. IP Address terdiri dari 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.16.10.1 atau 192.168.2.3.

IP address terdiri atas dua bagian yaitu Network ID dan Host ID, dimana Network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan Host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada. Ada 3 kelas IP yang sering digunakan yaitu : Kelas A, Kelas B dan Kelas C.

1. Kelas A 

  • Network ID : xxx.0.0.1
  • Host ID : xxx.255.255.254
  • Default sub net : 255.0.0.0
Octet pertamanya mempunyai nilai 0 sampai 127, dan pengalaman kelas A masing-masing dapat dapat mendukung 16.7777.214 host. Kelas A hanya menggunakan octet pertama ID jaringan. Tiga octet yang tersisa disediakan untuk digunakan sebagai Hostid.

Karakteristik kelas A : 

  • Bit pertama : 0 
  • Panjang net ID : 8 bit
  • Panjang host ID : 24bit
  • Byte pertama :: 0-127
  • Jumlah : 126 kelas A ( 0-127 dicadangkan )
  • Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx
  • Jumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap kelas A
  • IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx.– 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya.

Contoh

  • IP address 120.31.45.18 maka :
  • Network ID = 120
  • Host ID = 31.45.18
  • Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120.

2. Kelas B 

  • Network ID : xxx.xxx.0.1
  • Host ID : xxx.xxx.255.254
  • Default sub net : 255.255.0.0
Oktet pertamanya mempunyai nilai 128 sampai 191, dan pengalamatan Kelas B masing masing dapat mendukung 65.532 host.

Karakteristik Kelas B:

  • 2 Bit pertama : 10
  • panjang NetlD : 16 bit
  • Panjang HostlD : 16 bit
  • Byte pertama : 128-191
  • Jumlah : 16.384 kelas B
  • Range IP : 128.xxx.xxx sampai dengan 191.155.xxx.xxx
  • Jumlah IP : 65.532. IP Address pada tiap kelas B
  • IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya.

Contoh

  • IP address 150.70.60.56 maka :
  • Network ID = 150.70
  • Host ID = 60.56
  • Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70

3. Kelas C

  • Network ID : xxx.xxx.xxx.1
  • Host ID : xxx.xxx.xxx.254
  • Default sub net : 255.255.255.0
Oktet pertamanya mempunyai nilai 192 sampai 223, dan pengalamatan Kelas B masing masing dapat mendukung 256 host. IP Addrress Kelas C sering digunakan untuk jaringan berskala kecil.

Karakteristik Kelas C :

  • 3 Bit pertama : 110
  • Panjang NetlD : 24 bit
  • Panjang HostlD : 8 bit
  • Byte pertama : 192-223
  • Jumlah : 256 kelas B
  • Range IP : 192.0.0.xxx sampai dengan 223.255.255.xxx
  • Jumlah IP : 254 IP Address pada tiap kelas C IP address

Contoh

  • IP address 192.168.1.1 maka :
  • Network ID = 192.168.1
  • Host ID = 1
  • Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. 

B. Pengertian Subnet Mask

Nilai subnet mask berfungsi untuk memisahkan network ID dengan host ID. Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan lokal atau non lokal. Untuk jaringan Non lokal berarti TCP/IP harus mengirimkan paket data melalui sebuah Router. Dengan demikian, diperlukan address mask untuk menyaring IP address dan paket data yang keluar masuk jaringan tersebut.

Network ID dan host ID didalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask menggunakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua satu (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.

C. DNS (Domain Name Server)

Domain Name Server atau DNS adalah sebuah sistem yang menghubungkan Uniform Resource Locator (URL) dengan Internet Protocol Address (IP Address).

Normalnya, untuk mengakses internet, Anda perlu mengetikkan IP Address sebuah website. Cara ini cukup merepotkan. Sebab, ini artinya, Anda perlu punya daftar lengkap IP Address website yang dikunjungi dan memasukkannya secara manual.

Kode yang berlaku pada DNS diurutkan dari belakang. Maka dari itu, kita akan runut bagian-bagian DNS ini dari belakang. Berikut penjelasan lengkapnya:
  • Root-Level Domain merupakan bagian tertinggi dari hirarki DNS. Biasanya ia berwujud tanda titik (.) di bagian paling belakang sebuah URL.
  • Top-Level Domain adalah ekstensi yang berada di bagian depan root-level domain. Terdapat dua jenis TLD yang umumnya dipakai. Keduanya, yaitu Generic Top-Level Domain (GTLD) dan Country Code Top-Level Domain (CCLTD). GTLD biasanya menjelaskan sifat institusi dari pemilik web. Katakanlah, website untuk tujuan komersial biasanya memiliki ekstensi .COM. Lalu, .EDU untuk institusi pendidikan dan .GOV untuk lembaga pemerintahan. Di sisi lain, CCLTD merupakan ekstensi yang menjelaskan asal negara dari pemilik situs. Misalnya, akhiran .ID untuk website Indonesia, .AU untuk Australia, .UK untuk Inggris, dan sebagainya.
  • Second-Level Domain ialah nama lain untuk domain itu sendiri. Ia sering digunakan sebagai identitas institusi atau branding. Dalam kasus URL en.wikipedia.org, yang dimaksud SLD adalah wikipedia.
  • Third-Level Domain atau subdomain merupakan bagian dari domain utama yang berdiri sendiri. Apabila domain diibaratkan sebagai rumah, subdomain adalah salah satu ruang khusus di rumah itu sendiri.
  • Hostname atau bisa disebut juga dengan scheme. Ini merupakan bagian yang mengawali sebuah URL. Bagian ini menunjukkan sebuah fungsi dari sebuah website atau halamannya. Contoh paling banyak digunakan, yaitu HTTPS atau Hypertext Transfer Protocol Secure.
Sampai jumpa di artikel-artikel berikutnya ya sobat server. Salam!
MARI MEMBACA.

Sumber : 
https://catatanshand.blogspot.com/2017/11/ip-address-berdasarkan-kelasnya.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERMASALAHAN PADA HARDWARE KOMPUTER

MENGENAL BAGIAN DAN FITUR MICROSOFT OFFICE WORD

BAHAN AJAR SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL